Medan || Debat Ketiga, yang merupakan puncak dari rangkaian Debat Publik, 13 November 2024 di Hotel Tiara Convention Hall, dengan tema, "Sinergitas Kebijakan Pembangunan Daerah Dalam Rangka Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)".
Dimana Debat Pertama diselengarakan, Rabu tanggal 30 Oktober 2024, di Grand Mercure Medan, dengan tema, "Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat" dan Debat Kedua dilaksanakan di Hotel Santika Dyandra Medan, Rabu 06 November 2024, dengan tema, "Peningkatan Daya Saing Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan".
Iskandar Sembiring yang akrab dipanggil ISE, Senator-DPD RI 2024-2029 Dapil Sumatera Utara (belum terpilih), sebagai Tokoh Sumatera Utara di Pilkada serentak 2024, dalam amatannya kepada wartawan tentang pendapatnya bagaimana kesan dan harapannya terhadap Paslon nomor urut 1, (Bobby-Surya) dan Paslon nomor urut 2, (Edy-Hasan).
Dan menyampaikan Visi, Misi, Program Kerja, Gagasan yang ditawarkan dan tantangannya untuk pembangunan Sumatera Utara 2024-2029 dan peluang siapa yang Unggul terpilih menjadi Gubernur 2024-2029 setelah perhitungan suara 27 November 2024 (?)
Iskandar Sembiring yang juga sebagai Penasehat Relawan Berhasil (Bersama Edi Rahmayadi-Hasan Basri Sagala) dan Ketua Relawan-Sumut Bermartabat yang memiliki dukungan 63.500 suara dari 33 kabupatan/kota hasil pemilihan utusan daerah (DPD RI), mengatakan, visi dan misi yang disampaikan kedua paslon memiliki kesaman visi yang tidak jauh berbeda, namun dalam misi yang akan dijalankan jauh lebih konferhensip misi Paslon 2, jika dibandingkan misi Paslon 1 pada debat pertama.
"Kenapa saya katakan demikian, karena misi Paslon 2 (Edy-Rahmayadi) lebih terukur narasi/fakta yang disampaikan dalam melanjutkan pembangunan berkelanjutan karena sudah mempunyai pengalaman 5 tahun pertama Edy Rahmayadi menjadi Gubernur Sumut dan apa yang harus dilakukan jika dia terpilih pasti beliau lebih tahu, tentu juga telah menyerap aspirasi masyarakat Sumut selama masa kampanye dan dialog publik!" pungkas ISE kepada wartawan, Kamis (14/11/2024).
Lebih jauh, ISE juga mengatakan, pada debat perdana dan kedua yang juga sudah di sampaikan pada media, https://www.kompas7.id/2024/10/siapa-yang-layak-gubernur-sumut-2024.html dan https://www.publikmetro.com/2024/11/ise-saya-pastikan-edy-rahmayadi-pimpin.html?m=1, dan juga apa yang telah disampaikan Paslon 2 selaras dengan 8 Misi Presiden Prabowo, 8 program terbaik tercepat dan 17 program prioritas.
"Sisi lain Pak Edy atau disebut panggilannya ‘Ayah’mantan Pangkostrad ini sangat memaknai/memahami substansi keberlanjutan rencana strategis pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau disebut Sustainable Development Goals (SDGs)," imbuhnya.
Pada TPB/SDGs, tambahnya, terkait Tujuan 1,“Tanpa Kemiskinan", Tujuan 3 “ Kehidupan Sehat dan Sejahtera", Tujuan 4 “Pendidikan Berkualitas", dimana narasi yang disampaikan selaras dengan Peraturan Gubernur Sumut Nomor 22 Tahun 2022 tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau disebut Sustainable Development Goals (SDGs) dan RPJMD Provinsi Sumatera Utara 2019-2023 yang ditandatangani Edy Rahmayadi.
Tema dan substansi lain yang diperdebatkan diluar kontek, juga jauh lebih mumpuni/taktis jawaban Pak Edy jika dbandingkan Paslon nomor urut 1 yang lebih bersifat wacana dan asumsi seperti debat kedua terkait isu-isu, "Daya Saing Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan", misalnya, peningkatan infrastruktur dan aksebilitas daerah tentang konektivitas (sistem transportasi darat, pelabuhan laut, pelabuhan udara, kereta api), ketersediaan akses internetis di daerah-daerah/desa-desa tertinggal, peningkatan investasi daerah (penanaman modal, penciptaan lapangan kerja, penguatan sektor pariwisata), peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Demikian halnya terkait Pembangunan Berkelanjutan seperti, degradasi lingkungan dan bencana alam (banjir, tanah longsor, reboisasi hutan, pencemaran udara, tanah, dan udara, ketersediaan air bersih, industrialisasi, dan AMDAL).
Konflik pertanahan, konflik pertambangan, alih fungsi lahan, dan eksploitasi hutan, masalah wilayah perbatasan antar pemerintah daerah/Pemekaran), ketahanan pangan dan energi, inovasi teknologi pembangunan daerah dan percepatan desa mandiri.
"Bobby-Surya belum memberikan gambaran seperti apa jika paslon 1 terpilih “strategi kebijakan transformasi pembangunan berkelanjutan” jika dikaitkan dengan “Tujuan Visi Misi Prabowo, Pembangunan Berkelanjutan/TPB atau disebut Sustainable Development Goals/SDGs," terangnya.
Hal itu, bilangnya, terkait RPJM Nasional yang terintegrasi dan holistik dengan RPJM Provinsi dan RPJM Kabupaten/Kota dan tentu juga tidak mengabaikan pengaturan tata ruang luas wilayah Sumut secara integrative dan pencapai pertumbuhan ekonomi diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional dalam Konteks PDB (Pendapatan Domistik Bruto)".
"Bukan dikembangkan ‘zona-zona' tetapi ‘integrated’agar tidak ada kesenjangan pembangunan antara Sumut bagian Timur dan Sumut bagian Barat," tegas Sembiring.
Lanjut, bagaimana pandangan ISE kalau kita telaah debat puncak pilgub sumut (13/11/24) terkait isu-isu, optimalisasi sumber pendanaan pusat dan daerah (APBN, APBD, ADDes, CSR), pemerataan pembangunan yang berkeadilan (prioritas pembangunan sesuai potensi daerah, penguatan potensi lokal, penyediaan tenaga skill (profesional/ahli) sesuai kebutuhan daerah, literasi digital).
Ancaman disintegrasi bangsa (konflik sara, KKN, primordialisme, radikalisme, ideologi, politik, sosial, budaya, hukum, dan pertahanan keamanan), penguatan iklim demokrasi (pendidikan, partisipasi politik, dan demokrasi) dan wacana pemekaran daerah.
"Saya berpendapat Paslon 2 jauh lebih unggul menarasikan isu-isu sub tema debat ketiga seperi pemekaran wilayah, pelestarian budaya, pemerataan pembangunan yang berkeadilan, bagaimana mengelola dana APBD yang terbatas (16,5 Trilluin) termasuk sumber-sumber pendanaan non pajak dan pembiayaan pembangunan yang bermatabat dan berkelanjutan," ungkapnya.
Bahkan, lanjutnya, saya mencermati Bobby menjawab pertannyaan-petanyaan panelis sangat normatf dan tidak ada ide-ide gagasan yang dapat diunggulkan dengan isu kolaborasi dan kurang memahami mendefinisikan secara tepat arti dan hakekat CSR (Corporate Social Responsibility) dimana perusahaan ada/beroperasi di Sumatera Utara, walaupun tidak disinggung dalam debat ketiga ini.
"Saya kira Bobby-Surya perlu belajar lebih banyak tentang CSR dengan saya, karena bukan kata “ria/sombong” saya memiliki segudang pengalaman sebagai konsultan CSR dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan mulai dari Nangro Aceh Darussalam (NAD) sampai perusahaan yang beroperasi di Papua baik itu BUMN, Swasta Multinasinal, Swasta Nasional dari berbagai sektor usaha/bisnis," pungkasnya.
Lalu, ujarnya, apa harapan anda jika Paslon 2 (Edy-Hasan) terpillih menjadi Gubernur Sumatera Utara!
"Pertama, Edy memiliki kepemimpinan, kompetensi, integritas, tegas dan tidak neko-neko yang tidak diragukan lagi, apalagi beliau didampingi Hasan Basri Sagala sebagai calon Wakil Gubernur yang memiliki kompetensi, kepemimpinan dan integritas spiritual dan sosial dengan harapan integritas tidak tergoda penyalahgunaan jabatan dan wewenang,
Kedua, Tata Kelola Pemerintahan yang bersih sebagamana juga harapan Prabowo untuk berani memberantas judi online, narkoba dan korupsi.
Ketiga, Prestasi yang sudah dicapai seperti pembayaran hutang 2,7 Trilliun yang sudah lunas, tidak ada lagi pinjamaan hutang baru dan demikian juga pembangunan dapat diselaraskan dengan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/TPB atau disebut Sustainable Development Goals/SDGs dengan prioritas utama (Kemisikinan, tanpa lapar/ketahanan pangan, pendikan berkulitas, kesetaraan gender, perubahan iklim, pertumbuhan ekonomi, pengembangan kawasan dan permukiman, konsevasi kelautaan, konservasi daratan, pemberdayaan masyarakat pedesaan) dan Visi-Misi Asta Cita Presiden RI-Prabowo dengan menggunakan anggaran secara efisiensi, produktifitas dan tepat sasaran)," tutupnya.
[k7 nell]
0 اÙ„تعÙ„يقات:
Posting Komentar