Papua || Bumi Papua digoncang oleh pihak se-Kelompok Separatis Teroris (KST), yang diduga melakukan aksi kebiadaban dengan berbagai keresahan ditengah-tengah masyarakat, sampai memakan korban jiwa, baik dari masyarakat maupun dari aparat TNI/Polri itu sendiri. Sama halnya dengan fasilitas umum dan rumah milik masyarakat, juga banyak yang rusak.
Terkait hal itu, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav. Herman Taryaman, S.I.P., M.H., mengatakan bahwa diduga se-Kelompok Separatis Teroris menggunakan cara licik yang sangat keji untuk menghalalkan segala cara, diantaranya memutarbalikkan fakta, kemudian menyebar ke Media Sosial bahkan memanfaatkan awak media untuk membantu propagandanya.
"Se-Kelompok Separatis Teroris ber-ulah, malah kita yang disalahkan, bahkan Pemerintah juga ikut disalahkan. Begitu juga dengan Aparat TNI/Polri yang menjadi sasaran fitnah oleh KST," ungkap Kapendam.
Seperti halnya, masih kata Kapendam, yang terjadi di hari Selasa, 11 April 2023, di Kabupaten Intan Jaya, dimana KST terus melakukan teror, intimidasi bahkan tega membunuh masyarakat dan aparat TNI/Polri. Kemudian, KST juga berani mengusir dan mengancam para pedagang khususnya Mama-mama untuk tidak berjualan di Pasar, jika melanggar, KST tidak segan-segan untuk membunuh.
"Sama juga halnya yang terjadi di hari Rabu, 12 April 2023, KST mengusir warga Kampung Mambak Sugapa Kabupaten Intan Jaya, untuk meninggalkan atau mengosongkan kampungnya dengan alasan akan berperang dengan aparat keamanan TNI/Polri," imbuhnya.
Kejadian demi kejadian tersebut, lanjutnya, terindikasi dari bagian banyaknya aksi amoral atau kekejaman yang dilakukan oleh KST di wilayah Intan Jaya. KST terus ber-ulah, namun selalu memutarbalikkan fakta, dan memfitnah, maupun memanfaatkan media apa saja untuk menyebar propaganda pemberitaan seolah-olah pelakunya adalah aparat keamanan TNI/Polri.
"Untuk itu kepada masyarakat diminta, jangan mudah percaya apa pun yang disampaikan oleh KST, semua itu Hoax. Tidak mungkinlah TNI/Polri menyengsarakan masyarakat, justru TNI/Polri hadir untuk melindungi masyarakat dan memastikan pembangunan berjalan di Papua," tukasnya.
Teror yang dilakukan oleh se-Kelompok Separatis Teroris, lanjutnya lagi, sepertinya tidak ada habis-habisnya, hingga pada hari ini, Jumat, 14 April 2023 di Kabupaten Intan Jaya, KST kembali diduga melakukan intimidasi dan pengancaman akan membunuh warga dan Penjabat Pemerintah, apabila datang ke Distrik Agisiga, Intan Jaya ini.
"Namun di beberapa media konvensional atau online, diberitakan justru TNI/Polri lah yang melakukan tindakan penyisiran dan penembakan yang mengakibatkan belasan rumah terbakar, sehingga terjadi pengungsian. Namun sejatinya, para pelakunya adalah KST," bilangnya.
KST selalu meresahkan, sambungnya, dan selalu menyusahkan masyarakat. Saat ini masyarakat sudah berani melawan KST, termasuk pegawai-pegawai pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya.
"Untuk itu saya berharap bantuan dan kerjasama dari semua pihak termasuk media untuk lebih selektif dan tidak mudah percaya terhadap pernyataan-pernyataan atau statement dari KST atau simpatisannya. Tidak mungkin aparat keamanan TNI/Polri menyengsarakan masyarakat, apalagi sampai menembak dan membunuh warga sipil. Yang pasti tugas TNI/Polri membantu pemerintah dalam menyelenggarakan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah Papua," tutupnya.
"Satgas Yonif 305/Tengkorak membantu meringankan beban masyarakat pengungsi yang diusir oleh se-kelompok Separatis Teroris dengan memberikan bantuan logistik berupa makanan harian," ujarnya.
[k7 red]
0 اÙ„تعÙ„يقات:
Posting Komentar