Medan||Kompas7.id|| Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman, mengatakan Pemkot Medan banyak melakukan perubahan signifikan sebagai komitmen menjadikan Kota Medan sebagai kota layak anak.
Hal itu dikatakannya saat mengikuti Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) Evaluasi Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2022 secara virtual oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Selasa (14/6/2022).
Salah satu langkah strategis yang di lakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution, kata Aulia, ialah mengintegrasikan seluruh OPD agar anak bangsa di Kota Medan dapat menjadi pilar-pilar bangsa yang lebih baik ke depannya.
“Mulai dari pendidikan, kesehatan hingga perlindungan anak menjadi perhatian khusus dari Bapak Wali Kota. Kami juga berkolaborasi dengan aparat penegak hukum untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak di Kota Medan. Hal ini sudah di lakukan Bapak Wali Kota Medan sejak lama,” jelas Aulia.
Aulia juga menyampaikan terimakasihnya kepada tim verifikasi lapangan KLA tahun 2022. Menurutnya, verifikasi lapangan hybrid ini sebagai bahan pertimbangan menominasikan Kota Medan sebagai calon penerima penghargaan KLA tahun 2022.
“Meskipun verifikasi di lakukan secara virtual, namun tidak mengurangi semangat Pemkot Medan untuk menjadikan Medan sebagai KLA. Verifikasi ini juga menjadi pembelajaran bagi Kota Medan. Apakah komitmen yang di lakukan Pemkot Medan selama ini sudah pantas menjadikan Medan sebagai KLA,” katanya.
Aulia berharap, dengan adanya verifikasi lapangan hybrid ini Kota Medan bisa mendapatkan kembali penghargaan KLA. “Kami ingin ada perubahan siginifikan. Di bawah pimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution, kita harus bisa. Bisa itu dibangun dengan cara kebersamaan tanpa adanya ego sektoral,” ujar Aulia.
Sebelumnya Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Pemenuhan Hak Anak Kementerian PPPA, Sri Prihartini Wijayanti, menyampaikan kabupaten/kota layak anak merupakan sistem pemenuhan yang menjamin pemenuhan anak dan perlindungan khusus anak yang di lakukan secara terencana, menyeluruh dan berkelanjutan. “Melalui KLA, semua program dan kegiatan pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak dapat di laksanakan,” katanya.
Kegiatan verifikasi lapangan hybrid ini, kata Sri, dapat memberikan manfaaat untuk memastikan hak-hak anak dapat terpenuhi di Kota Medan. “Selain itu juga menjadi acuan dalam membangun komitmen bagi para pengambil kebijakan, sehingga program dan kebijakan tersebut bisa mengintervensi untuk pencapaian KLA di Kota Medan,” katanya.(K7 Nell)
0 اÙ„تعÙ„يقات:
Posting Komentar