Medan || kompas7.id ||
Korban penganiayaan dan penyiksaan terhadap wartawan tobapos.co Chairul Amri yang membuat LP ke Polrestabes Medan, Rabu 21 April 2022, kini memasuki, dari tahap penyelidikan naik status ke tahap penyidikan.
Polrestabes Medan dalam hal ini Sat Reskrim, Unit Pidum patut diacungi jempol, dimana memang memiliki integritas tinggi untuk menjalankan fungsinya, memberikan keamanan, kenyamanan dan pelayanan kepada masyarakat, terkhusus para wartawan dalam menjalankan tugasnya.
Contohnya dalam kasus ini, kasus penculikan, penyekapan dan penyiksaan wartawan, Chairul Amri (34), yang menjadi perhatian publik saat ini, statusnya telah naik sidik.
Hal itu sesuai keterangan Kasat Reskrim Kompol Firdaus melalui AKP Reza Kanit Pidum ketika dikonfirmasi para wartawan, beliau menyampaikan, "Pelapor sudah kita periksa, dihadirkan satu saksi dari pelapor dan untuk visum belum keluar, prindik sidik sudah kita naikkan. Dan kita menaikkan surat panggilan kepada terlapor, kita panggil terlapornya," terang Kanit Reza, Jumat (22/4/2022).
Mendengar penjelasan AKP Reza itu, tentunya para awak media merasa salut. Apalagi saat ini banyak beredar berita-berita yang membingungkan masyarakat, mana yang benar, keterangan Kaiman Sitio dan Fauzi atau korban Chairul Amri? Dari itu, penasaran publik terus meningkat, meminta agar kasus ini segera dibongkar sejelas-jelasnya.
Informasi terkini diperoleh, motif yang menjadi permasalahan yang banyak menjadi pertanyaan masyarakat, dari itu Chairul Amri secara berani dan jujur ingin mengungkapkan, bahwa itu terjadi setelah Sitio meminta bantuan kepada dirinya dan seorang temannya untuk mengurus mesin judi jekpot yang ditangkap Polsek Helvetia.
"Pak Tio memang ada memberikan uang sebanyak Rp2 juta melalui transfer dalam pengurusan mesin judi jekpot yang ditangkap Polsek Medan Helvetia," terang Chairul Amri ke awak media ini, Jumat siang (22/4/2022).
Kemudian, informasi yang didapat pengurusan ditolak, uang yang diberikan telah habis digunakan untuk keperluan makan, minum sampai transpot selama 3 hari dan akhirnya terjadilah perlakuan keji itu. Lantas, apakah pekerjaan Kaiman Sitio ini sebenarnya?
Sebelumnya diberitakan, Chairul Amri dengan tipu daya diajak oknum wartawan diketahui bernama Fauzi untuk keluar dari rumahnya di Jalan Amal, Sunggal Medan untuk keperluan kerja pada Senin 18 April 2022.
Ternyata bukan untuk bekerja, Chairul Amri dibawa dan dihadapkan kepada Kaiman Sitio alias Tio dirumahnya di Jalan Bajak 5, Amplas Medan. Disitu Chairul Amri dianiaya sampai tak berdaya.
Tak puas, Chairul Amri kembali dibawa ke Jalan Mariendal Pasar Lima, Patumbak, disana dia disekap, dipukuli lagi oleh orang-orang yang sudah ramai berkumpul.
Dalam kondisi hampir tak sadarkan diri, korban Chairul Amri akhirnya dikenali seorang temannya bernama Haris, hingga dibawa pulang pada, Selasa 19 April 2022, subuh hari. Sebelum dibebaskan, Amri dipaksa membuat surat pernyataan yang menyatakan memiliki hutang sebanyak Rp2 juta kepada Kaiman Sitio.
Merasa menjadi korban kebrutalan para pelaku yang tidak manusiawi, korban Chairul Amri membuat pengaduan di Polrestabes Medan yang dikuatkan dengan STTPL Nomor: 1284/IV/2022/SPKT/POLRESTABES MEDAN/ POLDA SUMATERA UTARA, berharap para pelaku mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Sementara di tempat terpisah, Kaiman Sitio alias Tio ketika dikonfirmasi tim media ini mengatakan dirinya keberatan atas tuduhan yang diarahkan kepadanya diduga sebagai otak pelaku kejadian yang dialami Chairul Amri, sehingga Tio juga membuat laporan ke Polda Sumut
"Saya tidak ada memukul Chairul Amri, saya sebagai Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia, taat pada hukum yang ada di Indonesia dan saya siap apabila dipanggil oleh pihak Polrestabes Medan untuk memberikan keterangan," pungkas Tio ke awak media ini, Jumat malam, (22/4/2022).
Begitu juga dengan Fauzi yang diduga ikut dalam pemukulan wartawan Chairul Amri, mengatakan bahwa Chairul Amri disekap dan dipukuli, "Itu tidak benar, tidak ada Chairul Amri disekap dan dipukuli, dia pulang sehat2 saja," ujar Fauzi. (k7 team/red)
0 اÙ„تعÙ„يقات:
Posting Komentar