Medan | kompas7.id|| Transparansi dan reformasi birokrasi menjadi hal penting yang dikuatkan Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam menjalankan roda pemerintahan di lingkungan Pemko Medan. Sebab, hal itu dibutuhkan guna memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, sekaligus mewujudkan program-program pembangunan sehingga dapat terwujud Medan yang berkah, maju dan kondusif.
Untuk mewujudkan hal itu, menantu Presiden RI Joko Widodo ini pun kerap melakukan inspeksi mendadak (sidak) di seluruh jajaran. Tradisi sidak ini pun dilakukan dengan tepat sasaran dan semakin menunjukkan perbaikan kinerja birokrasi Pemko Medan ke arah yang lebih baik.
Yang teranyar, Bobby Nasution baru saja menyidak Kepala Sekolah (kepsek) SD Negeri 060898 Jalan Brigjen Katamso, Medan Maimun yang diketahui kerap meminta uang kepada para orang tua terkait Program Indonesia Pintar (PIP). Kepsek tersebut berdalih uang sebesar Rp.20.000 hingga Rp. 50.000 itu sebagai uang transport.
Pungli ini terungkap ketika suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu ketika meninjau pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11, Rabu (16/2) lalu. Kepada Bobby Nasution, sejumlah orang tua pun menyampaikan keluhan mereka terkait ulah kepsek tersebut. Sontak, begitu mendengar persoalan itu, orang nomor satu di Pemko Medan ini pun secara tegas langsung minta Kepala SD Negeri 060898 untuk mengembalikan uang yang telah dipungutnya tersebut.
"Paling lambat, uang itu besok sudah harus dikembalikan!," tegas Bobby Nasution seraya menginstruksikan Kadis Pendidikan Kota Medan untuk mengawasi dan menelusuri pungutan tersebut. Selain itu, menindak tegas kepala sekolah lewat sanksi yang sesuai dengan peraturan berlaku.
Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) Indra Fauzan SHI MSoc Sc PhD mengungkapkan, penguatan transformasi dan reformasi birokrasi yang dilakukan Bobby Nasution sangat baik sekali.
"Birokrasi Pemko Medan saat ini cukup jadi sorotan baik itu yang menyangkut disiplin pegawai, pelayanan publik apalagi pungli. Ini adalah PR bagi Wali Kota dan sangat baik. Apalagi beliau sampai turun ke lapangan mengecek (sidak) hingga ke bawah, terlebih pungli memang kerap terjadi," bilang Indra.
Kemudian Indra menuturkan, seyogyanya seorang pemimpin memang harus bersentuhan dan mendengar langsung aspirasi masyarakatnya. "Perbaikan birokrasi ini menjadi sangat penting untuk dilakukan. Ini juga jadi catatan bagi seluruh jajaran yang harusnya punya rasa malu, karena pemimpinnya telah menunjukkan pelayanan publik secara baik," pungkasnya mengakhiri. (nell)
Untuk mewujudkan hal itu, menantu Presiden RI Joko Widodo ini pun kerap melakukan inspeksi mendadak (sidak) di seluruh jajaran. Tradisi sidak ini pun dilakukan dengan tepat sasaran dan semakin menunjukkan perbaikan kinerja birokrasi Pemko Medan ke arah yang lebih baik.
Yang teranyar, Bobby Nasution baru saja menyidak Kepala Sekolah (kepsek) SD Negeri 060898 Jalan Brigjen Katamso, Medan Maimun yang diketahui kerap meminta uang kepada para orang tua terkait Program Indonesia Pintar (PIP). Kepsek tersebut berdalih uang sebesar Rp.20.000 hingga Rp. 50.000 itu sebagai uang transport.
Pungli ini terungkap ketika suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu ketika meninjau pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11, Rabu (16/2) lalu. Kepada Bobby Nasution, sejumlah orang tua pun menyampaikan keluhan mereka terkait ulah kepsek tersebut. Sontak, begitu mendengar persoalan itu, orang nomor satu di Pemko Medan ini pun secara tegas langsung minta Kepala SD Negeri 060898 untuk mengembalikan uang yang telah dipungutnya tersebut.
"Paling lambat, uang itu besok sudah harus dikembalikan!," tegas Bobby Nasution seraya menginstruksikan Kadis Pendidikan Kota Medan untuk mengawasi dan menelusuri pungutan tersebut. Selain itu, menindak tegas kepala sekolah lewat sanksi yang sesuai dengan peraturan berlaku.
Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) Indra Fauzan SHI MSoc Sc PhD mengungkapkan, penguatan transformasi dan reformasi birokrasi yang dilakukan Bobby Nasution sangat baik sekali.
"Birokrasi Pemko Medan saat ini cukup jadi sorotan baik itu yang menyangkut disiplin pegawai, pelayanan publik apalagi pungli. Ini adalah PR bagi Wali Kota dan sangat baik. Apalagi beliau sampai turun ke lapangan mengecek (sidak) hingga ke bawah, terlebih pungli memang kerap terjadi," bilang Indra.
Kemudian Indra menuturkan, seyogyanya seorang pemimpin memang harus bersentuhan dan mendengar langsung aspirasi masyarakatnya. "Perbaikan birokrasi ini menjadi sangat penting untuk dilakukan. Ini juga jadi catatan bagi seluruh jajaran yang harusnya punya rasa malu, karena pemimpinnya telah menunjukkan pelayanan publik secara baik," pungkasnya mengakhiri. (nell)
0 اÙ„تعÙ„يقات:
Posting Komentar