Medan | kompas7.id|| Menyikapi intensitas hujan belakangan ini tinggi, Wali Kota Medan Bobby Nasution langsung bekerja ekstra untuk memastikan sistem drainase di Kota Medan berfungsi dengan baik guna mengantisipasi terjadinya banjir maupun genangan air. Untuk itu Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan dan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (P3SU) di seluruh kecamatan diminta bekerja setiap hari membersihkan drainase sehingga aliran air berjalan lancar.
Apalagi Pemko Medan melalui Dinas PU, jelas Bobby Nasution, memiliki program Medan Bersih. Program ini bukan hanya sekedar untuk meningkatkan estetika kota, tetapi juga memastikan seluruh drainase di Kota Medan tidak terhalangi sampah dengan rutin melakukan normalisasi.
"Saya minta kerahkan semua petugas yang ada untuk menormalisasi drainase mulai dari hulu ke hilir dengan maksimal. Turun langsung ke lapangan dan berkolaborasi dengan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas Pekerjaan Umum (PU) guna memastikan kelancaran sistem drainase di Kota Medan agar berfungsi dengan baik dan lancar," kata Bobby Nasution baru-baru ini.
Kerja ekstra yang dilakukan Bobby Nasution untuk memastikan sistem drainase berjalan dengan lancar mendapat sambutan baik dan dukungan dari dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Medan Area (UMA) Ir Kamaluddin Lubis MT. Dikatakannya, normalisasi drainase terutama yang tidak berfungsi merupakan langkah yang sangat tepat.
"Sampah merupakan pemicu utama tidak berfungsinya drainase sebagaimana mestinya. Dengan upaya yang dilakukan Pak Wali untuk memastikan kelancaran sistem drainase ini, saya sangat setuju dan mendukung penuh program tersebut. Ditambah lagi pembersihan drainase dilakukan setiap hari," ungkap Kamaluddin.
Kemudian, Kamaluddin berharap Pemko Medan perlu mengeluarkan pengaturan larangan khusus bagi masyarakat yang membangun di atas drainase ataupun di badan jalan disertai sanksi keras sebagai efek jera terhadap masyarakat yang melanggarnya.
"Pemko Medan harus melarang masyarakat yang menutup drainase sembarangan karena dianggap sebagai pemicu tidak berfungsinya drainase, terutama di pusat pusat kota. Selain itu, pembangunan dan perbaikan drainase jalan yang dilakukan harus berkelanjutan (sustainable) sehingga air mengalir lancar," harapnya.
Dukungan juga disampaikan dosen Bidang Manajemen Rekayasa Konstruksi Fakultas Teknik Sipil UMA Ir Melloukey Ardan MT. Ia sangat mengapresiasi langkah Bobby Nasution yang kerja ekstra dan turun langsung ke lapangan untuk memastikan kelancaran sistem drainase.
"Selain tidak ingin drainase di Kota Medan terhalang sampah, langkah yang dilakukan Pak Wali untuk memastikan drainase berfungsi dengan baik sehingga saat hujan deras turun dapat menampung dan mengalirkan air. Saya mendukungnya, ditambah lagi pembersihan drainase dilakukan setiap hari," ungkap Melloukey. (nell)
Apalagi Pemko Medan melalui Dinas PU, jelas Bobby Nasution, memiliki program Medan Bersih. Program ini bukan hanya sekedar untuk meningkatkan estetika kota, tetapi juga memastikan seluruh drainase di Kota Medan tidak terhalangi sampah dengan rutin melakukan normalisasi.
"Saya minta kerahkan semua petugas yang ada untuk menormalisasi drainase mulai dari hulu ke hilir dengan maksimal. Turun langsung ke lapangan dan berkolaborasi dengan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas Pekerjaan Umum (PU) guna memastikan kelancaran sistem drainase di Kota Medan agar berfungsi dengan baik dan lancar," kata Bobby Nasution baru-baru ini.
Kerja ekstra yang dilakukan Bobby Nasution untuk memastikan sistem drainase berjalan dengan lancar mendapat sambutan baik dan dukungan dari dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Medan Area (UMA) Ir Kamaluddin Lubis MT. Dikatakannya, normalisasi drainase terutama yang tidak berfungsi merupakan langkah yang sangat tepat.
"Sampah merupakan pemicu utama tidak berfungsinya drainase sebagaimana mestinya. Dengan upaya yang dilakukan Pak Wali untuk memastikan kelancaran sistem drainase ini, saya sangat setuju dan mendukung penuh program tersebut. Ditambah lagi pembersihan drainase dilakukan setiap hari," ungkap Kamaluddin.
Kemudian, Kamaluddin berharap Pemko Medan perlu mengeluarkan pengaturan larangan khusus bagi masyarakat yang membangun di atas drainase ataupun di badan jalan disertai sanksi keras sebagai efek jera terhadap masyarakat yang melanggarnya.
"Pemko Medan harus melarang masyarakat yang menutup drainase sembarangan karena dianggap sebagai pemicu tidak berfungsinya drainase, terutama di pusat pusat kota. Selain itu, pembangunan dan perbaikan drainase jalan yang dilakukan harus berkelanjutan (sustainable) sehingga air mengalir lancar," harapnya.
Dukungan juga disampaikan dosen Bidang Manajemen Rekayasa Konstruksi Fakultas Teknik Sipil UMA Ir Melloukey Ardan MT. Ia sangat mengapresiasi langkah Bobby Nasution yang kerja ekstra dan turun langsung ke lapangan untuk memastikan kelancaran sistem drainase.
"Selain tidak ingin drainase di Kota Medan terhalang sampah, langkah yang dilakukan Pak Wali untuk memastikan drainase berfungsi dengan baik sehingga saat hujan deras turun dapat menampung dan mengalirkan air. Saya mendukungnya, ditambah lagi pembersihan drainase dilakukan setiap hari," ungkap Melloukey. (nell)
0 اÙ„تعÙ„يقات:
Posting Komentar