Medan | kompas7.id|| Pandemi covid-19 yang terjadi hingga saat ini tidak hanya berdampak terhadap kesehatan saja melainkan juga berdampak dari sisi ekonomi. Alhasil banyak pelaku UMKM yang terhimbas akibat pandemi ini sehingga sangat sulit untuk dapat bertahan.
Tidak ingin pelaku UMKM terus terpuruk di masa pandemi covid-19 ini, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengambil sebuah kebijakan dengan mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan digitalisasi (go-digital). Langkah ini dianggap mampu membangkitkan UMKM sehingga roda perekonomian dapat kembali pulih.
Salah satu langkah konkrit yang diambil Bobby Nasution ialah dengan memasukkan UMKM sektor kuliner kedalam e-katalog lokal Pemko Medan. Dengan begitu produk-produk kuliner yang dihasilkan oleh pelaku UMKM dapat digunakan untuk makan dan minum di lingkungan Pemko Medan. Artinya Bobby Nasution ingin Pemko Medan menjadi "market" bagi para pelaku UMKM yang terdampak covid-19.
"Disituasi saat ini pelaku UMKM harus bisa beradaptasi dengan memanfaatkan digitalisasi, Pemko Medan juga memiliki peran untuk dapat membantu agar pelaku UMKM dapat bertahan dan berkembang, karenanya anggaran yang dimiliki Pemko Medan harus dimanfaatkan untuk membantu pelaku UMKM dengan cara menggunakan produk UMKM untuk makan dan minum di lingkungan Pemko Medan."kata Bobby Nasution pada saat acara penandatanganan kerjasama dengan pelaku UMKM dalam pengadaan makan dan minum Pemko Medan beberapa waktu yang lalu.
Sejalan dengan kebijakan Wali Kota Medan Bobby Nasution tersebut, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Medan juga terus berupaya agar UMKM kota Medan dapat go-digital sehingga semakin dapat berkembang dan produk-produknya semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Medan, Benny Iskandar Nasution diwakili Kabid Pemberdayaan Usaha Kecil, Anwar Syarif menjelaskan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Medan di tahun ini melakukan berbagai pembinaan terhadap pelaku UMKM di Kota Medan diantaranya yakni melakukan digitalisasi pendataan UMKM Kota Medan dengan membangun Aplikasi Sistim Manajemen Koperasi dan UMKM berbasis WEB.
Selanjutnya yaitu dengan memberikan pelatihan peningkatan kapasitas bagi pelaku UMKM yang materi pelatihannya mencakup manajemen usaha, keuangan usaha dan strategi inovasi melalui metode marketing mix dan business model.
Setelah itu ada lagi sosialisasi dan fasilitasi agar pelaku UMKM dapat mengakses pembiayaan melalui KUR dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL),
"Kami juga mendorong agar pelaku UMKM dapat terlibat kedalam program The Kitchen Of Asia, program SAKASANWIRA (satu kelurahan satu sentra kewirausahaan) dan pengadaan makan dan minum di lingkungan Pemko Medan dengan menggunakan e-katalog lokal Pemko Medan yang digagas Bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution." Kata Anwar Syarif.
Sementara itu lanjut Anwar Syarif lagi, untuk mendorong pelaku UMKM agar go-digital, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Medan juga melakukan sosialisasi, pelatihan dan edukuasi bagi pelaku UMKM terkait ekonomi digital, melakukan kerjasama MOU dengan stakeholder seperti PT. Telkom, Gojek, Tokopedia, Shoope dan lainya.
"Selanjutnya juga kami mendorong dan menfasilitasi pelaku UMKM untuk onboarding pada flatform digital seperti pasar digital (PaDi), e-katalog lokal dan Marketplace." Selanjutnya. (nell)
Tidak ingin pelaku UMKM terus terpuruk di masa pandemi covid-19 ini, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengambil sebuah kebijakan dengan mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan digitalisasi (go-digital). Langkah ini dianggap mampu membangkitkan UMKM sehingga roda perekonomian dapat kembali pulih.
Salah satu langkah konkrit yang diambil Bobby Nasution ialah dengan memasukkan UMKM sektor kuliner kedalam e-katalog lokal Pemko Medan. Dengan begitu produk-produk kuliner yang dihasilkan oleh pelaku UMKM dapat digunakan untuk makan dan minum di lingkungan Pemko Medan. Artinya Bobby Nasution ingin Pemko Medan menjadi "market" bagi para pelaku UMKM yang terdampak covid-19.
"Disituasi saat ini pelaku UMKM harus bisa beradaptasi dengan memanfaatkan digitalisasi, Pemko Medan juga memiliki peran untuk dapat membantu agar pelaku UMKM dapat bertahan dan berkembang, karenanya anggaran yang dimiliki Pemko Medan harus dimanfaatkan untuk membantu pelaku UMKM dengan cara menggunakan produk UMKM untuk makan dan minum di lingkungan Pemko Medan."kata Bobby Nasution pada saat acara penandatanganan kerjasama dengan pelaku UMKM dalam pengadaan makan dan minum Pemko Medan beberapa waktu yang lalu.
Sejalan dengan kebijakan Wali Kota Medan Bobby Nasution tersebut, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Medan juga terus berupaya agar UMKM kota Medan dapat go-digital sehingga semakin dapat berkembang dan produk-produknya semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Medan, Benny Iskandar Nasution diwakili Kabid Pemberdayaan Usaha Kecil, Anwar Syarif menjelaskan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Medan di tahun ini melakukan berbagai pembinaan terhadap pelaku UMKM di Kota Medan diantaranya yakni melakukan digitalisasi pendataan UMKM Kota Medan dengan membangun Aplikasi Sistim Manajemen Koperasi dan UMKM berbasis WEB.
Selanjutnya yaitu dengan memberikan pelatihan peningkatan kapasitas bagi pelaku UMKM yang materi pelatihannya mencakup manajemen usaha, keuangan usaha dan strategi inovasi melalui metode marketing mix dan business model.
Setelah itu ada lagi sosialisasi dan fasilitasi agar pelaku UMKM dapat mengakses pembiayaan melalui KUR dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL),
"Kami juga mendorong agar pelaku UMKM dapat terlibat kedalam program The Kitchen Of Asia, program SAKASANWIRA (satu kelurahan satu sentra kewirausahaan) dan pengadaan makan dan minum di lingkungan Pemko Medan dengan menggunakan e-katalog lokal Pemko Medan yang digagas Bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution." Kata Anwar Syarif.
Sementara itu lanjut Anwar Syarif lagi, untuk mendorong pelaku UMKM agar go-digital, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Medan juga melakukan sosialisasi, pelatihan dan edukuasi bagi pelaku UMKM terkait ekonomi digital, melakukan kerjasama MOU dengan stakeholder seperti PT. Telkom, Gojek, Tokopedia, Shoope dan lainya.
"Selanjutnya juga kami mendorong dan menfasilitasi pelaku UMKM untuk onboarding pada flatform digital seperti pasar digital (PaDi), e-katalog lokal dan Marketplace." Selanjutnya. (nell)
0 اÙ„تعÙ„يقات:
Posting Komentar