Medan | kompas7.id || Wakil Ketua DPRD Kota Medan, HT Bahrumsyah mengatakan berdirinya lembaga tidak serta merta membuat pengguna narkoba menjadi berkurang. Karenanya, Pemko Medan jangan hanya fokus membentuk Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK). Namun penguatan edukasi ke masyarakat. "Walaupun pembentukan BNNK Medan ini kita butuhkan. Tapi saya lebih cenderung memperkuat edukasi kepada masyarakat tentang bahaya narkoba itu sendiri," ucap Bahrum, Selasa (2/11).
Bahrum bilang dalam penegakan hukum, Kota Medan sebenarnya tidak kekurangan perangkat. Dari sisi aparat saja, Kota Medan memiliki 2 Polres. Yakni Polrestabes Medan dan Polres Pelabuhan Belawan. Turut membantu polsek-polseknya. "Kurang apa kepolisian di Kota Medan ini? Kita punya lengkap, tapi masyarakat butuh edukasi lagi, dan kegiatan positif yang lebih banyak," terangnya.
"Dana kelurahan ini bisa berguna untuk pemberdayaan, bukan terhadap emak-emak saja. Tapi ke anak muda yang rentan terdampak penyalahgunaan narkoba. Di Pemko Medan banyak dana yang tak tepat guna, apa yang gak ada di sana. Pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, semua ada anggarannya," ucap dia.
Menurut Bahrum, minimnya kesuksesan pemberantasan penyalahgunaan narkoba di Kota Medan bukan berdasar ada atau tidaknya lembaga vertikal yang fokus memberantas peredaran barang haram. Seperti wacana pembentukan BNNK Medan. Lebih dari itu, juga karena belum terbangunnya sebuah kebersamaan di dalam Forkopimda Kota Medan untuk memberantas peredaran narkoba. Padahal, setiap institusi yang ada mempunyai program-program pemberdayaan masyarakat. Kemudian bisa berkolaborasi dengan program pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Dia berkeyakinan, jika ada kebersamaan dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Maka masalah narkoba nisa selesai sesegera mungkin. Tak ubahnya lokasi perjudian, tumbuh subur di tengah kepungan aparat penegak hukum di Belawan. Karenanya, di DPRD Medan dia mendorong Pemko Medan melalui OPD-OPD nya agar lebih aktif membuat kegiatan yang bersifat pemberdayaan masyarakat. Selain itu setiap kelurahan punya dana pemberdayaan.
"Dari Rp1,7 miliar dana yang di gelontorkan, 60 persennya untuk pemberdayaan. Apa yang di buat? Kalau semua kelurahan membuat pemberdayaan anak-anak muda yang rentan terhadap narkoba, clear itu. Masyarakat juga harus peduli dalam memberantas narkoba, jangan diam ketika ada melihat peredaran narkoba di sekitar kita," pungkasnya. (gandhi)
0 اÙ„تعÙ„يقات:
Posting Komentar